Minggu, 26 Februari 2012

kisah


terispirasi dari kisah seseorang yang membuat saya semakin sadar bahwa saya bukan apa-apa seperti dya yang saya anggap hebat.

dimulai ketika dya mulai menceritakan kehidupan dari masa kecilnya, ketika dya dituntut untuk menjalani kehidupan yang dya rasa susah untuk dya jalani sendiri. ketika dya kehilangan seseorang yang dya kasihi dalam hidupnya, seseorang yang mampu membuat dya bangun berdiri dan bersemangat dalam menjalani setiap garis kehidupannya. kedewasaan yang harus dya jalani sebelum waktu dewasa itu datang untuknya.

kehidupan tanpa sesosok ibu dya jalani untuk menghadapi dunia. dan yang membuat saya kagum dan salut akan dya adalah ketika dya mampu lebih bersyukur daripada saya yang masih mempunyai orang tua lengkap.

ternyata kisah seperi itu benar-benar ada, yang dulunya hanya saya anggap kisah seperti itu hanya ada dalam cerita bohong sinetron di tivi-tivi. tapi kemarin anda membuktikan bahwa kisah itu benar-benar ada, karena anda yang mengalaminya sendiri.

mungkin menurut teman-teman yang sempat membaca catatan ini, catatan ini hanya sebuah catatan yang tidak penting untuk dipertontonkan, karena saya sendiri tidak bisa menceritakan dengan baik dan benar bagaimana ketika dya bercerita kepada saya saat itu.

terimakasih untuk seseorang disana yang menceritakan kisah ini untuk saya. mungkin anda adalah utusan-Nya sebagai orang yang mengingatkan saya atas ketidaksyukuran akan kehadiran orang tua saya.

masih jelas kata-kata dya dalam pikiran saya. "anak itu buat orang tua sebenarnya tidak ada gunanya, malah anak itu hanya bisa merepotkan orang tuanya masing2, udah dikasih makan, masih juga ga mau nurut sama orang tua, mendingan kambing, cuman ngasih makan aja, udah mau nurut sama yang punya, kalau dijual bisa dapet uang pula".

sempat saya tertawa terbahak-bahak ketika dya berkata seperti itu, yang tadinya saya hanya bisa menangis dan berusaha mengusap air mata saya di depan dya dan orang banyak saat itu.

tapi kalau dipikir-pikir juga benar apa yang dikatakan dan membuat saya tertawa itu. kenapa juga orang tua masih mau ngerawat anak yang udah bandel, dibilangin susah, suka bentak orang tuanya, adanya cuman minta uang saja. kenapa juga ga ditukerin sama sapi atau kambing, lebih enak juga kan buat orang tua, tidak perlu ngerawat repot-repot. dan yang jelas kambing atau sapi tidak mungkin mereka minta uang sama yang punya dan yang jelas mereka tidak mungkin bentak-bentak sama yang punya. lebih mending kalau emang ditukerin sama kambing atau sapi, anak itu masih bisa hidup. kalau sampe dimasukin lagi apa ga repot tuh. hahaha :P

sadarlah kawan kita tuh keluar ga dari batu yang diem aja, kita keluar dari sesosok manusia yang punya pikiran dan perasaan. dan kita keluarnya juga ga gampang.....

kalau kita bisa keluar sendiri mungkin ga papa sih mau bandel... tapi mereka yang digunakan sebagai sarana terciptanya kita juga perjuangan mau mati waktu mereka mau ngeluarin kita.

ini bukan untuk kalian, tapi juga untuk saya..

terimakasih untuk mas yang kemaren udah mau cerita kepada saya tentang kisah hidupnya...

semoga ada kisah-kisah baru yang akan saya terima dari kalian...

tetap semangat untuk meraih mimpi buat "anda", untuk menjadi orang kaya dan bisa membuat rumah untuk keluarga dan bisa membiayai keponakan dan adhek anda untuk kuliah. saya yakin anda bisa.

tetap berikan pelajaran indah tentang pengalaman-pengalaman hebat anda.

dan tetap ajari saya untuk lebih bisa bersyukur.... :D